Sabtu, 27 September 2008

Sekilas tentang gelombang cinta


Akhir-akhir ini kata ini mungkin sering kali terdengan di telinga kita, yup “gelombang cinta”. Sekilas kalo kita belum tau yang dimaksud dengan kata ini, kita langsung mengira kalo kata itu maksudnya perasaan cinta kepada lawan jenis, atau mungkin rasa cinta kepada keluarga, cinta pada negara, agama dll. Gelombang cinta ini sungguh dahsyat, menjadi buah bibir dikalangan masyarakat, banyak dicari, dan bernilai jual tinggi. Gelombanga cinta apaan sih sebenarnya?!?Ini dia…
Gelombang cinta yang dimaksud adalah tanaman hias keluar Anthurium, atau dalam basa kerennya “wave of love”. Memang sungguh fenomenal, tanaman hias keluarga Anthurium ini, harganya selangit dan banyak dicari oleh para penggemar tanaman hias. Bapak kostku sendiri, pak yanto merupakan salah seorang kolektor tanaman ini, dia punya Gelombang Cinta jenis Keris dan Giant. Menurut pak Yanto, ada salah satu koleksi temannya yang mau ditawar dengan Avanza, tapi tetep ngga dilepas. Harga tanaman ini tergantung dari keunikan (bentuk dan tekstur) daunnya, banyak daun, tongkol dan jenis persilangan.Saking indahnya (menurut para pecinta kolektor), tanaman ini tidak murah, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Untuk bibit, dihargai 60 hingga 125 ribu rupiah. Aku sendiri sih belum nemu letak keindahan dari tanaman itu, menurutku sih biasa-biasa saja, ngga ada yang istimewa dari tanaman “gelombang cinta”, tapi apa karena aku ini yang memang bukan ahli tanaman hias. Sampe-sampe pas aku baca koran kemarin, ada dua orang pemuda yang babak belur gara-gara kepincut membawa tanpa izin maling tanaman itu. Sungguh luar biasa getar-getar gelombang cinta ini.
Anthurium masih satu keluarga dengan Aglonema, Anthurium tergolong tanaman hias indoor (dalam ruangan). Jenis Anthurium yang sedang tren saat ini, Anthurium daun. Ciri khas Anthurium daun, berdaun lebat, kurang produktif berbunga dan penampilan daun-daunnya amat menarik. Termasuk ke dalam jenis Anthurium daun, di antaranya A. criystallianum (populer dengan sebutan Kuping Gajah), A. variegate, A. jemanii, A. coreaceum, A. wave of love dan A. hookeri.

Jumat, 26 September 2008

budidaya tanaman hias gelombang cinta


BUDIDAYA Anthurium
(naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)
(sumber : SINAR TANI Edisi 14 – 20 Mei 2008)
Anthurium ada banyak
jenisnya. Ada yang berdaun
indah, ada juga yang berbunga
indah. Harganya pun beragam,
dari yang ribuan rupiah sampai
dengan ratusan juta bahkan
miliaran rupiah, tergantung
daripada keunikan dan
kelangkaannya.
A nthurium merupakan salah sate
tanaman hias tropis yang termasuk
ke dalam keluarga talas-talasan. Ciri
dari keluarga keluarga ini, yaitu bunganya terdiri atas seludang (spathe) dan tongkol (spadik).
Genus anthurium terdiri dari ribuan spesies, yang sebagian dapat dijadikan sebagai tanaman
hias. Jenisnya banyak, ada yang berdaun indah, ada juga yang berbunga indah. Yang berbunga
indah ada yang menjadi tanaman pot berbunga dan tanaman bunga potong. Harganyapun
beragam, dari yang ribuan rupiah sampai dengan ratusan juta bahkan miliaran rupiah,
tergantung daripada keunikan dan kelangkaannya.
Walaupun anthurium bukan tanaman asli Indonesia, tetapi dia cocok dengan keadaan iklim di
Indonesia. Beberapa jenis anthurium bunga potong sudah lama menjadi komoditas ekspor ke
beberapa negara. Sedangkan, Anthurium pot berbunga dan anthurium daun, banyak digemari
oleh ibu-ibu rumah tangga dan dipelihara secara indoor.
Sudah sejak lama orang mengenal anthurium sebagai Kuping Gajah atau Kuping Keledai.
Demikian pula, beberapa anthurium bunga dari jenis Anthurium andreanum pun sudah dikenal
lama. Tetapi akhir-akhir ini berkembang jenis-jenis lain, baik anthurium bunga maupun
anthurium daun.
Di antara jenis anthurium daun yang berharga mahal, yaitu mempunyai nama Supernova,
Kobra, Air Mata Bunda (A. jenmanii) Gelombang Cinta (A. plowmanii, anthurium sirih (A.
radicans), A. hookeri, A. superbum, A. veichii, dan lain-lain.
Budidaya Anthurium
Agar tanaman anthurium rajin berbunga atau penampilannya selalu menarik, maka perlu
dilakukan pemeliharaan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Cara pembudidayaan anthurium tidak terlalu sulit, namun cara-cara budidayanya yang baik
perlu dikuasai agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh baik sehingga menampilkan
keindahan yang prima. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang: syarat tumbuh, media tanam,
cara pemeliharaan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit.
Syarat tumbuh, semua jenis anthurium, tidak ada yang asli Asia, tetapi berasal dari daerah
hutan Amerika tropis, yang hidup di pohon-pohon (bersifat epifit). Oleh karena itu, anthurium
menghendaki cuaca yang teduh dan lembab. Tanaman anthurium menghendaki intensitas
cahaya 1000 s/d 2000 fc atau sama dengan menggunakan naungan paranet 75 s/d 85 %. Jika
tidak menggunakan paranet, anthurium dapat ditanam di bawah lindungan pohon atau para-para
dari daun kelapa, agar tanaman tidak terkena sinar matahan langsung.
Cahaya matahari yang berlebihan dapat menyebabkan daun dan bunga pucat, bahkan dapat
terbakar. Jika kekurangan cahaya, maka untuk tanaman anthurium berbunga kurang produktif.
Kelembaban yang diinginkan berkisar antara 60-80%. Sedangkan suhu udara tidak kurang dari
15°C dan maksimum 30°C. Suhu optimum antara 20 s/d 24°C. Untuk anthurium daun, suhu
udara di dataran tidak merupakan masalah.
Sebaiknya anthurium ditanam di rumah plastik/ rumah kaca. Ada beberapa keuntungan kalau
dipelihara di dalam rumah plastik, yaitu curah hujan tidak menimpa langsung tanaman, dan
penyebaran penyakit dapat dikurangi.
Bibit dan Perbanyakan Tanaman
Dalam budidaya anthurium, bibit yang paling baik berasal dari hasil perbanyakan secara in
vitro. Selain seragam, nama kultivar jelas dan lebih dijamin bebas penyakit sistemik. Bibit juga
dapat berasal dari biji, pemisahan anakan atau stek batang. Bibit yang berasal dari biji hasil
persilangan buatan, keseragamannya tidak dijamin. Untuk membuat persilangan anthurum dapat
dilakukan dengan mudah, jika tingkat kematangan bunga sudah diketahui. Bunga betina lebih
cepat matang seminggu sebelum bunga jantannya.
Untuk membuat persilangan harus menggunakan bunga dari tanaman lain dengan jenis yang
sama atau jenis lain yang kompatibel. Bila persilangan berhasil, maka dalam 6 s/d 12 bulan biji
sudah dapat dipanen.
Media yang dapat digunakan untuk menanam anthurium diantaranya: sekam padi, bagas
tebu, cacahan sabut kelapa, serbuk gergaji, serutan kayu, batu apung, cacahan pakis, gambut,
kompos bambu dll. Umumnya untuk menghasilkan media tanam yang dikehendaki, 2 atau 3
bahan tadi dicampur dengan perbandingan (1:1). Kalau ingin menambahkan pupuk kandang,
tidak lebih dari 10%.
Penanaman tanaman anthurium pot berbunga, digunakan pot berdiameter 15 cm, sedangkan
untuk jenis bunga potong diajurkan menggunakan pot berdiameter 20 cm. Untuk tanaman
anthurium daun, ukuran pot disesuaikan dengan besarnya tanaman. Jika menggunakan
bedengan untuk penanaman jenis anthurium bunga potong, ukuran yang dianjurkan, yaitu lebar
1,2 m dan panjang disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Sebaiknya dasar bedengan dibuat
agak miring ke tengah untuk drainase. Tebal media, dengan bahan seperti di atas, yaitu 30 cm.
Jarak tanam dapat 30 x 30 cm, atau 45 x 45 cm. Anthrium merupakan tanaman tahunan,
pemeliharaanya untuk bunga potong dapat sampai 5 tahun.
Pemupukan
Untuk menjamin pertumbuhan terus menerus dalam keadaan prima, maka anthurium perlu
diberi pupuk sesuai yang diperlukan. Pupuk yang diberikan untuk tanaman muda, yaitu pupuk
daun dengan kadar N dan K tinggi, misalnya Gandasil D. Untuk tanaman dewasa dapat diberikan
Gandasil B. Pupuk pelepas lambat yang dianjurkan untuk pemupukan anthurium, yaitu Dekasatar
15:15:15 sebanyak 5 g per pot, setiap 3 bulan sekali.
Pemeliharaan/pengairan. Tanaman anthurium memerlukan udara lembab, sehingga perlu
pengairan yang rutin. Pemberian air dapat berupa irigasi tetes (drip) atau direndam (flood &
ebb). Pemberian air dapat mencapai 10 liter per m2.